Senin, 31 Oktober 2011

Pemerintah Indonesia Sudah Putus Hubungan dengan New7 Wonders

Jakarta - Pemerintah Indonesia sudah putus hubungan dengan panitia New7 Wonders. Pemerintah menuding panitia New7 Wonders hanya mencari uang. Mereka pun dinilai tidak profesional. Bayangkan kantor New7 Wonders ada di sebuah museum di Swiss, itu pun buka seminggu sekali.

"Kita sudah mengundurkan diri, pemerintah sudah putus hubungan. Kita melihat mereka avonturir, mereka tidak profesional dengan pemerintah Indonesia. Kita disuruh bayar US$ 10 juta," kata Todung Mulya Lubis yang juga pengacara Pemerintah Indonesia (Kemenbudpar- saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) di kasus New7 Wonders saat dihubungi detikcom, Selasa (1/11/2011).

Todung menjelaskan, panitia New7 Wonders bahkan pernah mengancam pemerintah, bila tidak mau menjadi tuan rumah pengumuman pemenang, Pulau Komodo akan dicabut dari daftar 7 keajaiban dunia.

"Yayasan itu tidak cukup kredibel dan kita tidak mau terlibat dalam New7 Wonders," terang Todung.

Todung pernah mengirimkan staf-nya untuk bertemu pihak New7 Wonders di Swiss awal 2011 lalu. Ternyata stafnya bertemu di sebuah museum, itu pun hanya buka seminggu sekali. New7 Wonders tidak mempunyai kantor.

"Jadi ini ngapain lagi melibatkan diri dalam kontes seperti ini dengan panitia seperti ini," tegasnya.

Terkait penolakan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah panitia pengumuman pemenang New7 Wonders dan ancaman pencoretan, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya. Akhirnya keputusannya Komodo tidak dicoret, namun pemerintah tidak dilibatkan lagi dalam proyek New7 Wonders itu.

"Pemerintah tidak lagi ikut," jelasnya.

Cara Meresensi Buku

Untuk materi ini mempunyai 1 Kompetensi Dasar yaitu:

Kompetensi Dasar :

  1. Meresensi buku pengetahuan



Meresensi Buku

Sering kita jumpai berita yang berjudul “Timbangan Buku” atau “Resesnsi” dalam surat kabar, sepintas berita itu kurang diperhatikan pembaca. Namun bagi penulis yang gemar membaca mengenai timbangan buku ini sudah barang tentu tak akan dilewatkan begitu saja.
Resensi atau Timbangan Buku adalah berita yang memberikan penilaian suatu buku yang baru diterbitkan. Penilain apakah buku baru itu baik atau tidak untuk dibaca. Resentator/Penulis resensi dalam memberikan pertimbangannya pada sebuah buku yang baru diterbitkan harus memberikan ulasan-ulasan yang objektif mengenai hal-hal berikut :
  • Jenis buku
Jenis/bentuk buku itu apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi.

  • Keaslian ide
Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau merupakan jiplakan dari buku lain yang pernah terbit.

  • Bentuk
Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.

  • Isi dan Bahasa
Dilihat dari segi isi, resentator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema, alur, perwatakan, sudut pandang dan sebagainya.
Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi sruktur kalimat, gaya bahasa/style, ungkapan dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari yang segar tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya. Mudah dipahami atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian juga dari resentator.

  • Simpulan
Akhirnya seorang penulis resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan perlu dibaca atau tidak.
• menulis data buku yang dibaca,
• menulis ikhtisar isi buku,
• mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku,
• menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku, dan
• memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh.
Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat. Dengan membaca, kamu akan memperoleh banyak informasi sehingga akan menambah pengetahuan. Informasi tentang buku baru sering dimuat di surat kabar atau majalah yang berupa artikel resensi. Tahukan kamu apa yang dimaksud resensi? Resensi adalah menilai atau menimbang kelebihan
dan kekurangan buku.

Sebuah resensi harus memuat hal-hal sebagai berikut.

1. Data buku atau identitas buku
a. Judul buku
    Jika buku yang akan kamu resensi adalah buku terjemahan, akan
    lebih baik jika kamu menuliskan judul asli buku tersebut.
b. Penulis atau pengarang
    Jika buku yang diresensi adalah buku terjemahan, kamu harus
    menyebutkan penulis buku asli dan penerjemah.
c. Nama penerbit
d. Cetakan dan tahun terbit
e. Tebal buku dan jumlah halaman
2. Judul Resensi
    Judul resensi boleh sama dengan judul buku, tetapi tetap dalam konteks buku itu.
3. Ikhtisar Isi Buku
Dalam meresensi buku, seorang peresensi harus menulis buku yang hendak diresensi. Ikhtisar adalah bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman. Ikhtisar merupakan bentuk singkat karangan yang tidak mempertahankan urutan karangan atau buku asli, sedangkan ringkasan harus sesuai dengan urutan karangan atau buku aslinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat ikhtisar isi buku adalah sebagai berikut.
a. Membaca naskah/buku asli
    Penulis ikhtisar harus membaca buku asli secara keseluruhan untuk
    mengetahui gambaran umum, maksud, dan sudut pandang pengarang.
b. Mencatat gagasan pokok dan isi pokok setiap bab
c. Membuat reproduksi atau menulis kembali gagasan yang dianggap
    penting ke dalam karangan singkat yang mempunyai satu kesatuan yang padu.
4. Kelebihan dan Kekurangan Buku
    Penulis resensi harus memberikan penilaian mengenai kelebihan dan
    kelemahan buku yang disertai dengan ulasan secara objektif.
5. Kesimpulan
    Penulis resensi harus mengemukakan apa yang diperolehnya dari buku
    yang diresensi dan imbauan kepada pembaca. Jangan lupa cantumkan
    nama kamu selaku peresensi.
Perhatikan contoh resensi berikut!
Judul : Pesona Barat: Analisa Kritis-Historis tentang Kesadaran Warna
Kulit di Indonesia
Penulis : Vissia Ita Yulianto
Penerbit: Jalasutra, Yogyakarta
Cetakan : 1, 2007
Tebal : xvii+170 halaman
                                              KETERPESONAAN “TIMUR” TERHADAP “BARAT

Definisi “cantik” kini sudah mengalami pergeseran makna. Idealisme kecantikan yang terdapat dalam kakawin-literatur pada zaman budaya Jawa, belum mempunyai hubungan atau kontak dengan budaya Barat menunjukkan kecantikan diasosiasikan dengan alam, seperti bunga, gunung, laut, dan padanan lainnya.
Di era 1980-an, perempuan Indonesia tersihir dengan kosmetik lokal yang menjanjikan kulit kuning langsat bak putri keraton. Kini, cantik dinarasikan dengan warna kulit yang putih, badan tinggi semampai, dan wajah Indo. Hal ini terepresentasi dengan munculnya berbagai iklan yang menawarkan produk pemutih kulit dan wajah Bagi masyarakat, khususnya perempuan Indonesia, memiliki kulit putih bukan semata-mata karena warna kulitnya saja, tetapi juga semua simbol yang melekat padanya: prestise, percaya diri, superioritas, dan dipandang sebagai satu representasi “Barat”.
Buku ini menyajikan sebuah konteks bagaimana kolonialisme Belanda, refeodalisme rezim Orde Baru, dan kapitalisme global menjadi sebuah sinergi dalam membentuk kesadaran tentang dan perilaku terhadap warna kulit di Indonesia kontemporer. Di bawah kolonialisme Belanda, politik diskriminasi dan pemaksaan budaya mengakibatkan berakarnya mentalitas inlander (konsep rendah diri) dalam masyarakat pribumi. Menganggap
“Barat” sebagai bangsa yang lebih unggul, merasa rendah diri di hadapan mereka, serta masih adanya mental inlander inilah yang dimaksud penulis sebagai keterpesonaan bangsa “Timur” yang “terjajah” terhadap “Barat”. (DEW/Litbang Kompas)
Sumber: Kompas, 26 Agustus 2007
*copased from crayonpedia

Sabtu, 29 Oktober 2011

Cara Membaca Pikiran Orang Lain Dari Tulisan Tangan


Tulisan Cara Membaca Pikiran Orang Lain Dari Tulisan Tangan
Percayakah anda kalo kita dapat membaca pikiran atau membaca kepribadian orang lain hanya dari tulisan saja?
Membaca Pikiran Orang Lain Dari Tulisan disebut Grafologi yaitu ilmu yang mempelajari karakter seseorang dengan cara menganalisa tulisan tangannya. Menurut riset, keakuratan analisa grafologi mencapai 80-90%.
Buku pertama tentang Grafologi ditulis oleh Camillo Baldi, seorang dokter asal Italia pada tahun 1622. Tahun 1872, Jean Michon menerbitkan bukunya yang menjadi buku pokok grafologi pada saat itu. Tak lama kemudian, universitas-universitas di eropa memberi gelar Ph.D atau Master di bidang ini.
Dua metode untuk menilai karakter dan kepribadian lewat ilmu ini :
1. Teknik Jerman : Melihat secara keseluruhan tulisan seseorang
2. Teknik Perancis : Menganalisa per huruf lalu digabungkan. Seorang pemula biasanya mempelajari teknik ini terlebih dahulu
Beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang :
1. Arah Kemiringan Huruf
Ke kanan = ekspresif, emosional
Tegak = menahan diri, emosi sedang
Ke kiri = menutup diri
Kesegala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten
Kesegala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya
2. Bentuk Umum Huruf-Huruf
Bulat atau melingkar = alami, easygoing
Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat
Bujur sangkar – realistis, praktek berdasar pengalaman
Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar
3. Huruf-Huruf Bersambung Atau Tidak
Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak
Bersambung sebagian = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan
Lepas seluruhnya, berfikir sebelum bertindak, cerdas, seksama
4. Spasi Antar Kata
Berjarak tegas = suka bicara (mungkin orang yang selalu sibuk)
Rapat/seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak
5. Jarak Vertikal Antar Baris Tulisan
Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial
Cukup beerjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara Jarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik
6. Unterpretasi Huruf ‘t’
Letak palang (-) pada kail ‘t’
- Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya
- Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab
- Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin
Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target.
Tinggi rendah palang (-) pada kail ‘t’
- Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang PD atau pemalas)
- Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
- Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan
7. Arah Tulisan Pada Kertas
Naik/menanjak = energik, optimis, tegas
Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul
Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri
8. Tekanan Saat Menulis
Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya
9. Ukuran huruf
Makin kecil huruf yang ditulis, makin besar tingkat konsentrasi si penulis, begitu pula sebaliknya.
10. Sedikit tentang huruf “O”
- Adanya rahasia ditunjukan oleh longkaran kecil pada huruf “O”
- Kebohongan ditunjukan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah ke kanan

Ciri-ciri Orang yang Sedang Berbohong dan Cara Mengetahuinya


cara mengetahui orang yang sedang berbohong
Pernahkah anda berhadapan dan berbicara dengan seseorang lalu merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan atau tidak dikatakan dengan sebenarnya? Bila menyangkut hal yang penting, tentu saja kebohongan tersebut dapat menyebabkan masalah yang besar. Lalu, pernahkah anda mengamati diri sendiri ketika sedang berbohong? Apa yang anda lakukan dan dengan cara bagaimana anda mengatakan kebohongan? Seringkali kita tidak menyadari bahwa ada sikap dan gerak-gerik tertentu ketika seseorang sedang berbohong. Jika ini disadari, maka kemungkinan orang yang bohong akan sangat lihai dalam berbohong. Namun bagi yang kurang bisa berakting, menyembunyikan kebohongan secara sadar justru akan menyebabkan kekakuan dan menjadi signal yang gampang diketahui indikasi kebohongannya. Nah, bagi kita yang ingin mengetahui bahwa seseorang berbohong atau tidak, menyadari hal-hal tersebut dapat mempermudah kita untuk mendeteksinya

Cara dan ciri yang akan disampaikan berikut bukan tanpa dasar. Jika anda mengamati dan gemar menonton film, sinetron, drama, atau acara apapun yang dibalut dengan akting, pasti anda sepakat bahwa semua yang dilakukan para aktor/aktris adalah berbohong. Benar kan? Mereka tidak sedang menjadi diri mereka sendiri dan memerankan tokoh serta cerita yang dibuat. Ada yang meyakinkan, ada pula yang meragukan. Nah, berdasarkan sedikit dari apa yang saya pelajari dalam dunia teater serta psikologi, berikut cara untuk mengetahui orang yang sedang berbohong:

1. Ketahuilah cara dia biasanya berbicara
Sebagai seorang teman, anda pasti mengetahui cara biasanya sahabat atau orang yang anda kenal ketika berbicara. Ada hal-hal yang khas dari setiap orang ketika mengujarkan sesuatu, baik ketika sedih, senang, marah, dan lain sebagainya. Biasanya ciri ini juga diikuti dengan gesture khusus, seperti gerak bibir, tangan, badan, mata, alis dan lain sebagainya yang satu sama lain memiliki perbedaan. Cara-cara yang tidak sama dengan cara yang biasanya dilakukan ketika berbicara bisa menjadi petunjuk awal.

2. Perhatikan tekanan-tekanan dalam pola bicaranya
Seseorang yang berada dalam tekanan dan desakan psikologis juga mengalami tekanan fisik tertentu sebagai imbasnya. Misalnya detak jantung yang meningkat dan aliran darah yang cepat. Hal ini mempengaruhi aktivitas fisik lainnya, dalam hal ini adalah aktivitas berbicara. Orang yang berbohong cenderung memiliki nada bicara dan tekanan yang tidak wajar. Hal ini dikarenakan oleh tekanan serta pertimbangan pikiran yang tarik ulur dalam menyatakan kebohongan. Pada dasarnya, menyatakan kebohongan adalah hal yang secara alamiah akan memberikan tekanan sekaligus pada kondisi psikologi, fisik, serta mental. Oleh karena itu, tekanan yang muncul lebih besar,

3. Lihatlah beberapa pertanda dan gesture (gerak-gerik) khusus yang muncul.
Berikut ini adalah beberapa pertanda dan gesture yang seringkali dijumpai pada orang yang sedang berbohong;
  • Gerak tubuh yang minim atau sama sekali tidak bergerak atau justru bergerak secara berlebihan. Orang yang sedang berbohong cenderung 'membeku', tidak sering berhadapan dengan lawan bicara,dan berusaha meminimalisasi gerak tubuhnya. Ada pula yang justru bergrak secara berlebihan. Semua itu adalah usaha untuk menghindari munculnya tanda-tanda bahwa dia sedang berbohong. Namun, hal ni justru juga bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berbohong.
  • Tidak ada kontak mata. Orang sedang berbohong seringkali menghindari kontak mata. Secara naluriah, dia akan menghidari tatapan mata lawan bicaranya. Kontak mata dalam berbicara merupakan pendukung dan juga menyimpan informasi tambahan ketika berbicara. Dengan melakukan kontak mata, seseorang yang sedang dibohongi akan menangkap signal informasi yang tidak sinkron dengan apa yang diucapkan. Itulah mengapa kemudian ada juga ilmu ilmiah membaca pikiran orang lain melalui kontak mata.
  • Gesture bagian tubuh lain yang menunjukkan rasa tertekan. Misalnya mengkukur2, memainkan kuku jari, mengedipkan mata secara berlebihan, menelan ludah berkali-kali, dan gerakan lain yang dilakukan berulang-ulang. Perasaan takut, gugup, tidak nyaman, serta bayangan tentang apa yang akan terjadi jika dia diketahui berbohong akan membuat orang mengalami tekanan yang tinggi dan melakukan hal-hal yang sebenarnya menunjukkan kegelisahan.
  • Melihat ke bagian kanan atas. Melihat ke arah ini diasosiasikan sebagai usaha untuk memperkerjakan dan mengolah otak kanan untuk memunculkan imajinasi, yaitu usaha untuk membuat jalinan cerita berdasarkan apa yang telah diceritakannya. Sebaliknya, melihat ke bagian kiri disosiasikan sebagai usaha memanggil memori untuk menyatakan kebenaran/jalinan cerita yang sesungguhnya.
  • Mata yang terbuka lebar dan memasang tampang innocent (tidak bersalah). Kebiasaan di masa kecil yang masih kita bawa sekarang adalah membuka mata selebar-lebarnya dan membuat tampang innocent, seolah-olah hendak berkata, "Siapa? ....Aku yang bersalah?!" Hal ini sering kita lakukan pada saat kecil dulu ketika mama memergoki ada sebungkus roti gede yang hilang dari kulkas. !(^^)
  • Bicara yang tersendat-sendat (paused). Tidak semua orang memiliki bakat yang besar dalam membuat cerita serta berbicara dengan lancar pada saat berbohong. Sehingga, seringkali ditemui pembicaraan yang dihentikan sejenak dan dalam tempo yang tidak wajar. Biasanya terjadi ketika suatu bagian cerita bohong hendak dilontarkan, yaitu ketika dia sedang berusaha mengarang suatu jalinan cerita. Di sinilah biasanya cerita yang disampaikan mulai tidak konsisten dan berubah-ubah.
  • Menyentuh hidung dan menutup wajah atau mulut. Ini juga merupakan bawaan sejak kecil, yang merupakan respon reflektif ketika seseorang ingin menutup-nutupi sesuatu.
  • Nada bicara yang tinggi. Orang yang berbohong cenderung menaikkan nada bicara. Baik karena sebagai usaha menegaskan informasi yang disampaikan, emosi yang meningkat, maupun tekanan yang tinggi. Hal ini akan sangat mudah diketahui apabila anda telah mengenal kebiasaan berbicara lawan bicara.
4. Mengurangi/menghilangkan informasi yang harus disampaikan.
Berbohong tidak hanya dengan mengucapkan hal yang tidak sebenarnya, namun juga dengan menghilangkan informasi yang seharusnya dikatakan pada lawan bicara. Indikasi ini sebenarnya justru lebih mudah diketahui karena biasanya jalinan informasi/atau cerita yang disampaikan menjadi tidak utuh dan menimbulkan banyak pertanyaan. Pertanda-pertanda tersebut di atas masih tetap akan muncul. Setelah menyampaikan informasi dengan gaya yang meyakinkan, dia akan melakukan gesture-gesture tertentu, misalnya menyentuh hidung atau menutup mulut/wajah.

5. Tanyailah orang yang anda duga berbohong.
Tentu saja cara ini juga akan mengundang resiko besar. Apabila, ternyata lawan bicara anda tidak berbohong, maka cara ini akan membawa dampak buruk. Oleh karena itu, pergunakan cara ini juka anda telah mendapatkan banyak pertanda di atas dan anda yakin benar bahwa lawan bicara anda telah berbohong. Akan tetapi, membiarkan dan tidak menanyai orang yang sedang berbohong pun juga akan berdampak sangat buruk, terutama bagi si pelaku. Oleh karena itu, cara ini juga merupakan solusi agar si pelaku kebohongan mengaku dan masalah kemudian dapat dicarikan solusi untuk diselesaikan.

6. Gunakan Intuisi.
Percaya atau tidak, manusia diciptakan memiliki intuisi. Selain itu, manusia diciptakan untuk mengatakan kebenaran. Oleh karena itu manusia pada dasarnya susah untuk melakukan kebohongan dan sulit untuk dibohongi. Intuisi sama sekali berbeda dengan nafsu, karena nafsu berkaitan dengan keinginan, sehingga bersifat subjektif. Sedangkan intuisi bersikap objektif dan tidak berdasarkan dengan keinginan. Jadi merasa dibohongi dan berprasangka dibohongi tidaklah sama. Sebelum meyakini diri anda dibohongi, tanyakanlah pada diri anda apakah ini karena prasangka ataukah karena intuisi anda. Meskipun anda pada akhirnya tidak tahu apakah anda dibohongi dengan adanya bukti, tapi setidaknya anda tahu bahwa seseorang sepertinya sedang berbohong pada anda sehingga anda tidak akan mempercayainya begitu saja.

So, siapkah anda berbohong? (copased)

Rabu, 26 Oktober 2011

Cara Gampang Menonton Youtube Tanpa Koneksi Internet


Kita tahu Youtube merupakan satu-satunya situs terpopuler dalam masalah video share. Jutaan pengunjung membuka situs Youtube hanya ingin menonton video yang ada disana. Tentunya membutuhkan koneksi internet yang lumayan besar untuk menonton video di youtube tanpa terputus-
putus. Bahkan saat ini sudah banyak situs yang memberikan kemudahan untuk download video
dari youtube. Ternyata ada juga cara mudah untuk nonton video youtube tanpa koneksi internet. Tidak perlu software khusus untuk download video dari youtube, bahkan dengan trik ini kita tidak membutuhkan koneksi internet.
Berikut Caranya.:



Nah bgitulah caranya... :D

Senin, 24 Oktober 2011

Cerita Lucu

cerita lucu kali ini bertemakan humor lucu marketing. walau marketing merupakan pekerjaan yang harus penuh kreativitas dan saingan tapi ternyata banyak topik cerita humor yang bisa di ambil.

==================================================

Pak Budi seorang pemilik toko pakaian, kaget ketika seorang saingan baru, membuka toko di sebelah kiri dia.
Sebuah spanduk besar telah dipasang, dengan tulisan "PAKAIAN IMPORT"

Pak Budi bermasalah untuk kedua kalinya ketika pesaing lain menyewa gedung di sebelah kanannya, dan mendirikan spanduk yang jauh lebih besar,
dengan tulisan "HARGA TERMURAH".

Pada akhirnya Pak Budi benar-benar depresi, namun keesokan harinya, dia datang dengan sebuah ide.
Dia tidak mau kalah, dia memasang spanduk yang lebih besar dari kedua pesaingnya di tokonya sendiri
... dengan tulisan ..... "MASUKNYA LEWAT SINI"

=============================================
Seorang Juragan Arab sedang sakit keras,
dan ketika akan menjelang ajal istri dan kelima anaknya berkumpul mengelilinginya sambil menangis tersedu-sedu

Sang Juragan : Umi,,,,mana umi ? (sang juragan bertanya)
sang istri : Saya selalu disampingmu abi (sambil tersedu)

Sang Juragan : Abu....mana abu..?
Anak ke 1 : Iya....abi,,,,abu di sini (sambil menangis dan mengelus kepala sang ayah)

Sang juragan : Abdul,,,,mana,,mana abdul? (juragan bertanya lagi)
Anak ke 2 : Saya di sini abi,,,(sembil tertunduk dan sesugukan)

Begitu pula anak ke-3 dan ke-4 semua dipanggil namanya
sampai pada anak ke-5 yang terakhir

Sang Juragan : Komar,,,,komar kau juga ada dekat abi,,,?
Anak ke-5 : Tentu abi,,, kami semua di sini mendampingi abi,,,

Sang Juragan (TIBA2 LANGSUNG BERDIRI) : JADI,,,,,SIAPA YANG JAGA TOKO,,,,,,!!!???
==========================================

Seorang karyawan menghadap ke bosnya. Ia berkata dengan serius, “Bapak sebaiknya menaikkan gaji saya, sekarang juga."
"Apa alasannya?" tanya si bos dengan sinis tanpa menoleh sedikit pun.
"Perlu Bapak ketahui, sekarang ini sudah ada lima perusahaan besar dan bonafid yang sedang mengejar-ngejar saya."
Kali ini si atasan menoleh. Dengan penasaran ia bertanya, "Oh, ya? Perusahaan apa saja itu?" tanyanya dengan nada cemas.
"Citibank, PAM, PLN, TELKOM, dan terakhir BTN."
=================================================


humor lucu Dijamin tidak luntur...

Abdul seorang pedagang dari arab membuka usaha toko kain di salah satu kota di Indonesia. Dia menjual kain2 import dari negeri dia sendiri yaitu arab. Pada suatu hari datanglah pembeli asli orang setempat untuk membeli kain. Setelah lama mencari, dilihatnya kain yg bertuliskan "Dijamin tidak luntur" dan tertulis juga bahwa kain itu buatan dari Arab. Saking girangnya org tsb, tanpa byk tanya dia membeli kain itu dan pulang.
Beberapa hari kemudian org tsb datang ke toko kain si Abdul lagi. Tapi kali ini org tsb datang bukan untuk membeli kain, tapi utk komplain kain yg dibelinya. Org tsb meminta penjelasan mengenai label "Dijamin tidak luntur" yg tertera pada kain yg dibelinya beberapa hari yg lalu. Abdul sang pemilik toko menjawab,"Kain tersebut buatan dari arab, jadi bacanya harus dari kanan ke kiri. bukan dari kiri ke kanan." Mendengar hal tsb, org yg membeli kain itu pun pulang dengan sedih hati.
===================================

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Sejak tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya. Dengan demikian bangsa Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari belenggu penjajahan. Akan tetapi, Belanda belum rela dengan kemerdekaan Indonesia tersebut. Melalui berbagai cara Belanda tetap ingin menjajah Indonesia. Bagaimana sikap Bangsa Indonesia? Tentu saja, bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Dengan berbagai upaya, bangsa Indonesia tetap mempertahankan kemerdekaannya. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya?

A. Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan Kemerdekaan

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi, ada pihak-pihak yang tidak mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Ketika negara kita memproklamasikan kemerdekaan, tentara Jepang masih ada di Indonesia. Sekutu menugaskan Jepang untuk menjaga keadaan dan keamanan di Indonesia seperti sebelum Jepang menyerah kepada Sekutu. Tugas tersebut berlaku saat Sekutu datang ke Indonesia. Rakyat Indonesia yang menginginkan hak-haknya dipulihkan, berusaha mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang. Usaha tersebut mendapat rintangan dari pihak Jepang sehingga di beberapa tempat terjadi pertempuran antara tentar Jepang dengan rakyat Indonesia. Pertempuran-pertempuran tersebut menimbulkan korban di kedua belah pihak. Ketika rakyat Indonesia sedang menghadapi Jepang, Belanda (NICA) datang membonceng tentara Sekutu. Tujuan Belanda ingin menjajah kembali Indonesia. Pada tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu dan pasukan NICA tiba di Indonesia dan mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok. Tentara Sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara Sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan senjata tradisional yang ada. Berkobarlah pertempuran di mana-mana.

1. Pertempuran Surabaya

Tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat di Tanjung Perak, Surabaya. Tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Jendral Mallaby. Kedatangan tentara tersebut diikuti oleh NICA. Mula-mula tentara NICA melancarkan hasutan sehingga menimbulkan kekacauan di Surabaya. Hal tersebut menimbulkan bentrokan antara rakyat Surabaya dengan tentara Sekutu.
Tanggal 28 Oktober hingga 31 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang hebat. Ketika terdesak, tentara Sekutu mengusulkan perdamaian. Tentara Sekutu mendatangkan pemimpin-pemimpin Indonesia untuk mengadakan gencatan senjata di Surabaya. Tentara Sekutu tidak menghormati gencatan senjata. Dalam insiden antara rakyat Surabaya dan tentara Sekutu, Brigjen Mallaby terbunuh. Letnan Jendral Christison Panglima Sekutu di Indonesia, meminta kepada pemerintah Indonesia menyerahkan orang-orang yang dicurigai membunuh Jendral Mallaby. Permintaan tersebut diikuti ultimatum dari Mayor Jendral Mansergh. Isi ultimatum tersebut,
Sekutu memerintahkan rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya. Penyerahan paling lambat tanggal 9 November 1945 pukul 18.00 WIB. Apabila ultimatum tersebut tidak dilaksanakan, Kota Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara. Gubernur Suryo, diberi wewenang oleh pemerintah pusat untuk menentukan kebijaksanaannya. Beliau bermusyawarah dengan pimpinan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan para pemimpin perjuangan rakyat di Surabaya. Hasil musyawarah tersebut adalah rakyat Surabaya menolak ultimatum dan siap melawan ancaman Sekutu.
Tanggal 10 November 1945 pukul 06.00, tentara Sekutu menggempur Surabaya dari darat, laut maupun udara. Di bawah pimpinan Gubernur Suryo dan Sutomo (Bung Tomo) rakyat Surabaya tidak mau menyerahkan sejengkal tanah pun kepada tentara Sekutu. Dengan pekik Allahu Akbar, Bung Tomo membakar semangat rakyat. Dalam pertempuran yang berlangsung sampai awal Desember itu gugur beribu-ribu pejuang Indonesia. Pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan untuk memperingati jasa para pahlawan. Perlawanan rakyat Surabaya mencerminkan tekad perjuangan seluruh rakyat Indonesia.

2. Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945. Kurang lebih 2000 pasukan Jepang berhadapan dengan TKR dan para pemuda. Peristiwa ini memakan banyak korban dari kedua belah pihak. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban sehingga namanya diabadikan menjadi nama salah satu Rumah sakit di kota Semarang sampai sekarang. Untuk memperingati peristiwa tersebut maka pemerintah membangun sebuah tugu yang diberi nama Tugu Muda.

3. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris di bawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. Setelah itu menuju Magelang, karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak maka terjadilah perlawanan dari TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa. Dalam peristiwa tersebut Letkol Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian Kolonel Sudirman terjun langsung dalam pertempuran tersebut dan pada tanggal 15 Desember 1945 tentara Indonesia berhasil memukul mundur Sekutu sampai Semarang. Karena jasanya maka pada tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jendral. Sampai sekarang setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari Infantri.

4. Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Pada tanggal 13 Oktober 1945 para pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan Belanda, sehingga hal ini menjalar ke seluruh kota Medan. Hal ini menjadi awal perjuangan bersenjata yang dikenal dengan Pertempuran Medan Area.

5. Bandung Lautan Api

Kota Bandung dimasuki pasukan Inggris pada bulan Oktober 1945. Sekutu meminta hasil lucutan tentara Jepang oleh TKR diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan. Hal ini tidak diindahkan oleh TRI dan rakyat. Perintah ultimatum tersebut diulang tanggal 23 Maret 1946. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan supaya TRI mengosongkan Bandung, tetapi pimpinan TRI di Yogyakarta mengintruksikan supaya Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya dengan berat hati TRI mengosongkan kota Bandung. Sebelum keluar Bandung pada tanggal 23 Maret 1946 para pejuang RI menyerang markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk mengenang peristiwa tersebut Ismail Marzuki mengabadikannya dalam sebuah lagu yaitu Hallo-Hallo Bandung.

6. Agresi Militer Belanda

Agresi militer Belanda yaitu serangan yang dilakukan oleh Belanda kepada Negara Republik Indonesia. Kurang lebih satu bulan setelah kemerdekaan Indonesia, tentara sekutu datang ke Indonesia. Dalam pendaratannya di Indonesia, tentara sekutu diboncengi NICA. Selain bermaksud melucuti tentara Jepang, tentara sekutu membantu NICA mengembalikan Indonesia sebagai jajahannya. dengan bantuan sekutu, NICA ingin membatalkan kemerdekaan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak mau dijajah lagi. Rakyat Indonesia tidak mempunyai pilihan lain untuk mempertahankan kemerdekaannya, kecuali dengan bertempur sampai titik darah penghabisan. Di sebagian besar wilayah Indonesia, tentara Sekutu dan NICA harus menghadapi perlawanan pejuang-pejuang Indonesia. Perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya, menyadarkan tentara Sekutu bahwa bangsa Indonesia tidak dapat dikalahkan hanya dengan kekuatan senjata. Sekutu menempuh cara lain, yaitu mempertemukan Indonesia dan Belanda di meja perundingan. Perundingan dilaksanakan tanggal 10 November 1946 di Desa Linggarjati sebelah selatan Cirebon, Jawa Barat. Perundingan tersebut dinamakan Perundingan Linggarjati. Hasil perundingan dinamakan Persetujuan Linggarjati.
Perundingan ini menghasilkan pengakuan Belanda atas kedaulatan Republik Indonesia. Kedaulatan tersebut meliputi wilayah Jawa, Madura, dan Sumatra. Belanda ternyata melanggar isi Persetujuan Linggarjati. Tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan serangan militer ke daerah-daerah yang termasuk wilayah RI. Serangan tersebut terkenal dengan nama Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda I bertujuan menguasai daerah-daerah perkebunan dan pertambangan. Daerah-daerah tersebut antara lain Sumatra Timur, Sumatra selatan, Priangan, Malang dan Besuki.
Menghadapi serangan Belanda itu, rakyat berjuang mempertahankan tanah airnya. Rakyat melakukan taktik perang gerilya. Perang gerilya yaitu taktik perang menyerang musuh yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) berusaha menengahi pertikaian Indonesia dengan Belanda. PBB membentuk komisi perdamaian. Komisi itu beranggotakan tiga negara, yaitu Australia, Belgia, dan Amerika serikat. Komisi itu disebut Komisi Tiga Negara (KTN). Berkat usaha Komisi Tiga Negara, Indonesia dan Belanda kembali ke meja perundingan. Perundingan dilaksanakan mulai tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal perang Amerika Serikat. Kapal tersebut bernama USS Renville. Hasil perundingan tersebut dinamakan Perjanjian Renville. Dalam perundingan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Amir Syarifudin dan delegasi belanda dipimpin oleh Raden Abdul Kadir Widjojoatmodjo.
Perjanjian Renville sangat merugikan pihak Indonesia. Salah satu isi Perjanjian Renville adalah Republik Indonesia harus mengakui wilayah yang telah direbut Belanda dalam Agresi Militer Belanda I. Agresi Militer Belanda adalah serangan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda kepada Indonesia untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948. Tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer II. Agresi Militer Belanda II bertujuan menghapuskan pemerintahan RI dengan menduduki kota-kota penting di Pulau Jawa. Dalam Agresi Militer II, pasukan Belanda menyerang Ibu Kota Republik Indonesia, Yogyakarta dan menahan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan beberapa pejabat tinggi negara. Rakyat Indonesia pantang menyerah. Dengan semboyan sekali merdeka tetap merdeka, rakyat berjuang sampai titik darah penghabisan. Rakyat tetap melakukan perang gerilya. Aksi militer Belanda tersebut menimbulkan protes keras dari kalangan anggota PBB. Oleh karena itu, Dewan keamanan PBB mengadakan sidang pada tanggal 24 Januari 1949, dan memerintahkan Belanda agar menghentikan agresinya. Belanda di bawah Dewan Keamanan PBB meninggalkan Yogyakarta serta membebaskan presiden, wakil presiden dan pejabat tinggi negara yang ditawan.

B. Menghargai Jasa Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan


1. Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda

Untuk menengahi pertikaian antara Indonesia dan Belanda, PBB membentuk komisi baru yang diberi nama UNCI (United Nation Commision for Indonesia). Berkat peranan UNCI Indonesia dan Belanda mengadakan perundingan. Delegasi Indonesia diketuai Mr. Moh Roem. Delegasi Belanda diketuai Dr. Van Royen. Perundingan tersebut dinamakan Perundingan Roem-Royen. Salah satu keputusan perundingan Roem-Royen adalah akan diselenggarakannya Koferensi Meja Bundar (KMB).
Untuk menghadapi KMB diadakan Konferensi Inter Indonesia. Konferensi tersebut dimaksudkan untuk mempertemukan pandangan wakil Republik Indonesia dengan wakil BFO. BFO merupakan organisasi yang terdiri atas pemimpin negara-negara bagian atau negara-negara kecil yang ada di Indonesia. Negara-negara bagian tersebut timbul karena adanya politik devide et impera. Politik devide et impera adalah politik memecah belah. Bagian-bagian wilayah Indonesia yang diduduki Belanda dipecah-pecah sehingga timbul negara-negara kecil (negara boneka). Sesudah berhasil menyelesaikan masalah dalam negeri melalui Konferensi Inter Indonesia, bangsa Indonesia siap menghadapi KMB. Pada tanggal 23 Agustus 1949 dibuka di Den Haag, Belanda. Delegasi RI dipimpin Drs. Moh. Hatta. Delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak. Delegasi Belanda dipimpin Mr. J.H. Van Marseveen. Sedangkan PBB diwakili Chritclev. Pada tanggal 2 November 1949 dilakukan upacara penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan. Upacara tersebut dilakukan pada waktu yang bersamaan di Indonesia dan di Belanda. Dengan peristiwa tersebut secara resmi Belanda mengakui kedaulatan bangsa Indonesia di seluruh wilayah bekas jajahannya. Di Den Haag naskah penyerahan ditandatangani Drs. Moh. Hatta mewakili Indonesia dan Ratu Juliana mewakili Belanda.

2. Peranan Beberapa Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara. Cara tersebut meliputi perang dan diplomasi. Ada beberapa tokoh yang berperan dalam kedua cara tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Ir. Soekarno

Tanggal 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia. Sebagai pemimpin tertinggi, Presiden Soekarno banyak melakukan diplomasi dengan pemimpin-pemimpin tentara Sekutu di Indonesia.
Kedatangan tentara Sekutu di Indonesia yang diboncengi NICA membuat Presiden Soekarno berada pada posisi yang sulit. Sekutu yang hanya memperoleh informasi sepihak dari Belanda, mendukung pengembalian Indonesia sebagai jajahan Belanda. Berkat diplomasi Presiden Soekarno dan Bung Hatta, Sekutu yang dipimpin Letjen Christison mau mengakui keberadaan RI. Tanggal 1 Oktober 1945, Letjen Christison menyatakan bahwa kedatangannya tidak akan merebut pemerintahan Republik Indonesia. Kemampuan diplomasi Presiden Soekarno diuji kembali ketika pecah pertempuran di Surabaya tanggal 28 Oktober 1945. Tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigjen Mallaby mengakibatkan jatuhnya korban di kedua belah pihak. Untuk menghindari terjadinya korban di kedua belah pihak, Bung Karno mengadakan diplomasi. Berkat diplomasi Bung Karno jatuhnya korban di kedua belah pihak dapat dihindari. Selama Perang Kemerdekaan sampai pengakuan kedaulatan, perjuangan Bung Karno terus berlanjut. Bung Karno tetap memakai cara diplomasi dalam perjuangannya. Hal ini tercermin dari pidato Bung Karno pada suatu rapat umum di Magelang pada tanggal 16 Maret 1946. Beliau menyatakan bahwa ada jalan perjuangan bagi bangsa Indonesia, satu di antaranya jalan diplomasi.

b. Drs. Mohammad Hatta

Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) sejak muda telah menjadi tokoh penggerak mahasiswa Indonesia. Bung Hatta adalah seorang tokoh organisasi Pemuda Indonesia (PI). Pemuda Indonesia merupakan organisasi mahasiswa dan pelajar Indonesia di luar negeri (Belanda). Pemuda Indonesia mempunyai pengaruh yang besar bagi pergerakan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945 Drs. Mohammad Hatta bersama Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atas nama bangsa Indonesia. Tanggal 18 Agustus 1945 Drs. Mohammad Hatta dipilih menjadi wakil Presiden Indonesia yang pertama. Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia perjuangan Bung Hatta dilakukan melalui cara diplomasi. Beliau mengadakan diplomasi dengan pihak penjajah maupun negara-negara lain di dunia. Beliau berusaha agar kedaulatan Indonesia diakui dunia. Tanggal 13 Januari 1948 diadakan perundingan di Kaliurang. Perundingan tersebut membicarakan daerah kekuasaan Republik Indonesia. Perundingan tersebut dilakukan oleh Komisi Tiga Negara (Amerika, Australia, dan Belgia) dengan Indonesia. Mohammad Hatta, Ir. Soekarno, Sultan Syahrir, dan Jendral sudirman merupakan wakil dari Indonesia. Tanggal 23 Agustus Drs. Mohammad Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Konferensi Meja Bundar merupakan perundingan antara Indonesia, delegasi BFO, UNCI (dari PBB) dan Belanda. Tujuan utama Konferensi Meja Bundar adalah untuk menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda yang mengarah pada pengakuan kedaulatan Indonesia. Tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan KMB. Hasil KMB adalah Belanda akan menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada akhir bulan Desember 1949. Tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag dilakukan upacara penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat diwakili Drs. Mohammad Hatta, sedangkan Belanda diwakili Ratu Yuliana.
melawan Belanda. Pada awal Januari 1946 pemerintah mengambil keputusan untuk memindahkan kedudukan pemerintahan pusat RI ke Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwono IX menyambut hangat kepindahan tersebut. Beliau melindungi pejabat-pejabat negara dan keluarganya dari ancaman tentara Belanda. Beliau rela berkorban demi perjuangan. Belanda ingin beliau mengubah sikapnya terhadap Republik Indonesia. Belanda mengirim utusan untuk membujuk beliau agar mau bekerja sama dan memihaknya. Belanda menjanjikan hadiah wilayah Jawa dan Madura. Beliau tetap tegar pada pendiriannya. Beliau setia kepada Republik Indonesia. Keinginan Beliau hanya satu yaitu Belanda segera pergi dari Republik Indonesia. Pada awal kehidupan Republik Indonesia, Sultan Hamengkubuwono IX berhasil meminta kesanggupan Letkol Soeharto untuk mempersiapkan serangan umum. Tanggal 1 Maret 1949 serangan umum dilaksanakan dan TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta dalam waktu enam jam. Keberhasilan serangan tersebut menunjukkan bahwa Republik Indonesia belum habis riwayatnya. Sri Sultan Hamengkubuwono IX berperan dalam usaha pengakuan kedaulatan RI. Pada tanggal 27 Desember 1949 Sri Sultan Hamengkubuwono IX menandatangani naskah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda di Jakarta. Di Jakarta naskah penyerahan kedaulatan ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX mewakili Indonesia dan Wakil Tinggi Mahkota A.H.J. Lovink mewakili Belanda. Penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan mengakhiri periode perjuangan bersenjata rakyat Indonesia.

d. Jendral Soedirman

Jendral Soedirman adalah pejuang yang gigih. Dalam keadaan sakit beliau tetap memimpin perlawanan terhadap Belanda. Pada tanggal 12 Desember 1945 Kolonel Soedirman memimpin pertempuran melawan Sekutu di Ambarawa. TKR berhasil memukul mundur tentara Sekutu. Dalam menghadapi Sekutu, Kolonel Soedirman menggunakan taktik Perang Gerilya. Kolonel Soedirman merupakan tokoh yang mempelopori Perang Gerilya di Indonesia. Keberhasilan Kolonel Soedirman memimpin pertempuran di Ambarawa, membuat beliau dipilih menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat Jendral. Pada masa itu di Indonesia timbul bermacam-macam badan kelaskaran. Badan-badan kelaskaran itu mempunyai tujuan yang sama yaitu melawan dan mengusir penjajah. Oleh karena itu, pada tanggal 3 Juni 1947 semua badan kelaskaran dimasukkan dalam satu wadah yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh Panglima Besar Jendral Soedirman. Pada saat tentara Belanda menduduki Yogyakarta beliau mengambil keputusan melanjutkan perang gerilya. Keputusan tersebut disambut baik oleh segenap anggota TNI. Tindakan Panglima Besar Jendral Soedirman berhasil meningkatkan semangat perjuangan Republik Indonesia. Sumber: Atlas Indonesia dan sekitarnya Gambar 8.11 Soedirman 124 Ilmu Pengetahuan Sosial SD Kelas 5 Dalam keadaan fisik yang lemah beliau memilih bergerilya daripada ditawan Belanda. Selama bergerilya beliau ditandu. Beliau menempuh jalan beratus-ratus kilometer keluar masuk hutan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sejarah Partai Politik di Indonesia (copas from wiki)

Pada tahun 1939 di Hindia Belanda telah terdapat beberapa fraksi dalam volksraad yaitu Fraksi Nasional, Perhimpunan Pegawai Bestuur Bumi-Putera, dan Indonesische Nationale Groep. Sedangkan di luar volksraad ada usaha untuk mengadakan gabungan dari Partai-Partai Politik dan menjadikannya semacam dewan perwakilan nasional yang disebut Komite Rakyat Indonesia (K.R.I). Di dalam K.R.I terdapat Gabungan Politik Indonesia (GAPI), Majelisul Islami A'laa Indonesia (MIAI) dan Majelis Rakyat Indonesia (MRI). Fraksi-fraksi tersebut di atas adalah merupakan partai politik - partai politik yang pertama kali terbentuk di Indonesia.[1]
Selama Jepang berkuasa di Indonesia, kegiatan Partai Politik dilarang, kecuali untuk golongan Islam yang membentuk Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI).[2]
Setelah merdeka, Indonesia menganut sistem Multi Partai sehingga terbentuk banyak sekali PArtai Politik. Memasuki masa Orde Baru (1965 - 1998), Partai Politik di Indonesia hanya berjumlah 3 partai yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Golongan Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia. Di masa Reformasi, Indonesia kembali menganut sistem multi partai.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Partai Politik di Indonesia sejak masa merdeka adalah:
  1. Maklumat X Wakil Presiden Muhammad Hatta (1955)
  2. Undang-Undang Nomor 7 Pnps Tahun 1959 tentang Syarat-Syarat dan Penyederhanaan Kepartaian
  3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1960 tentang Pengakuan, Pengawasan, dan Pembubaran Partai-Partai
  4. Undang-Undang Nomor 3 tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
  5. Undang-Undang Nomor 3 tahun 1985 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
  6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik
  7. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik
  8. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (berlaku saat ini)

Partai Politik Di Era Reformasi

Pada zaman orde baru dulu, banyak pejabat  berpidato bahwa politik harus ditinggalkan. Sebab dengan berpolitik terlalu jauh,  maka bangsa tidak akan sempat membangun. Jika politik dikedepankan maka banyak orang akan berebut kekuasaan, sehingga melupakan program-program mensejahterakan rakyat.  

Begitu memasuki zaman reformasi, ternyata pidato tersebut menjadi kenyataan. Partai politik yang semula hanya tiga buah, yaitu Golkar, PDI dan PPP, bertambah menjadi puluhan jumlahnya. Banyak orang ramai-ramai membuat partai politik. Idiologi apa yang akan diperjuangkan melalui partai yang didirikan itu, tidak selalu jelas. Seolah-olah yang penting mendirikan partai, dan menjadi pengurus partai politik.

Sebagaimana lazimnya, partai politik selalu memiliki idiologi tertentu, yang akan diperjuangkan untuk mensejahterakan rakyat.   Dengan idiologi itu, maka para pendukungnya menjadi sangat fanatik. Membela partai seolah-olah menjadi pilihan hidupnya. Orang dengan idiologi itu berani berkorban demi partainya. Demikian pula, seolah-olah harga dirinya dipertaruhkan melalui partai politik pilihannya itu.

Atas dasar  idiologi itu maka muncul distingsi yang jelas antar partai politik. Masing-masing partai politik semestinya memiliki idiologi yang jelas sebagai dasar perjuangannya. Sehingga, antar partai politik tatkala  berebut pengaruh di tengah masyarakat selalu mendasarkan pada  tawaran-tawaran idiologinya itu. Kualisi bisa saja terjadi, tetapi dilakukan oleh partai politik yang memiliki kesamaan atau setidaknya  antar partai politik yang memiliki kesamaan atau kemiripan idiologis. Tidak akan mungkin antar partai politik yang secara idiologis berbeda jauh melakukan kualisi secara permanen.

Namun akhir-akhir ini agaknya aneh, koalisi antar partai politik rupanya tidak teratur, baik  di antara daerah atau wilayah  dan  bahkan juga antar  level bisa berbeda. Hal yang tampak misalnya, tatkala dilakukan pemilihan bupati atau wali kota, maka kualisi partai politik  antar daerah dan  wilayah bisa berbeda-beda. Di suatu kabupaten, koalisi terjadi misalnya antara PDIP, PPP, Partai Demokrat dan Golkar. Di tempat lain, PDIP bersaing  dengan Golkar dan PAN. Lain lagi di kabupaten yang berbeda, PKS berkoalisi dengan PDIP dan Golkar dan lain-lain.

Anehnya lagi, perbedaan itu juga terjadi pada level yang berbeda, misalnya antara tingkat kabupaten atau kota dengan priopinsi dan juga tingkat pusat. Kualisi antar partai politik menjadi sangat ruwet. Tampak jelas bahwa ikatan kualisi itu  bukan faktor ideiologis, sebagaimana yang terjadi pada umumnya, melainkan berdasar kepentingan untuk memenangkan orang-orang tertentu dalam jabatan politik, semisal bupati,. Wali kota, gubernur dan bahkan juga presiden.      

Anehnya tatkala membela orang, partai politik  juga hanya berdasar pada kekuatan orang yang bersangkutan. Bahkan kekuatan itu hanya bersifat material, yakni berapa besar yang bersangkutan mampu membayar dana partisipasi.  Maka hal itu menunjukkan bahwa idiologi dan program partai tidak banyak berbicara, melainkan adalah sebatas uang. Dalam suasana seperti ini, maka uang  sangat  menjadi penentu segala-galanya terhadap kekuasaan.

Selain itu, iklim politik di era reformasi seperti sekarang ini, yang nyata-nyata  terjadi adalah telah melahirkan jual beli atau transaksi-transaksi politik melalui uang. Hanya anehnya,  di tengah-tengah suasana seperti itu masih ada semangat memberantas korupsi. Akhirnya, banyak pejabat, seperti bupati, wali kota, gubernur, anggota DPRD, DPR  menjadi tersangka, karena telah ditengarai melakukan korupsi.

Hal demikian itu jika dilihatnya secara jeli, sesungguhnya bangsa ini tidak saja telah menderita kerugian secara financial, melainkan adalah rugi segala-galanya, termasuk pendidikan generasi anak bangsa mendatang. Tidak bisa kita bayangkan, berapa banyak anak menjadi frustasi karena merasa lahir dari keluarga kurup. Selain itu, bangsa ini akan miskin tokoh yang bisa diidolakan, padahal adanya sangat penting dalam dunia pendidikan.

Rupanya iklim politik dan korupsi memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, semestinya jika benar-benar mau mengurangi tindak kejahatan korupsi, maka  bukan saja KPK, kejaksaan, dan kehakiman yang diperkuat, tetapi seharusnya menata kembali kehidupan partai politik. Di era reformasi ini,  partai politik tidak boleh hanya dihidupkan oleh uang, -----sekalipun itu perlu, tetapi mestinya oleh kekuatan lain, ------ yang boleh jadi,  bersifat idiologis sehingga benar-benar melahirkan semangat dan kekuatan untuk mensejahteraean rakyat. Wallahu a’lam.  

Sabtu, 22 Oktober 2011

Prinsip Hidup Yang Bagus

Jangan menunggu bahagia, baru tersenyum.
Tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia

Jangan menunggu kaya, baru mau beramal.
Tapi beramal lah, maka kamu semakin kaya


Jangan menunggu termotivasi, baru bergerak.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi

Jangan menunggu dipedulikan orang baru anda peduli,
Tapi pedulilah dengan orang lain! maka anda pasti akan dipedulikan…

Jangan menunggu orang memahami kamu, baru kita memahami dia.
Tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu

Jangan menunggu terinspirasi, baru menulis.
Tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

Jangan menunggu proyek, baru bekerja.
Tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu

Jangan menunggu dicintai, baru mencintai.
Tapi belajarlah mencintai, maka anda akan dicintai

Jangan menunggu banyak uang, baru hidup tenang.
Tapi hiduplah dengan tenang, maka bukan hanya sekadar uang yang datang, tapi damai sejahtera.

Jangan menunggu contoh, baru bergerak mengikuti.
Tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu sukses, baru bersyukur.
Tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu

Jangan menunggu bisa, baru melakukan.
Tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti

Seribu kata akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!

Motivasi Belajar—Prinsip-Prinsip Penggunaan Pujian (UNTUK PENGAJAR)

Tulisan ini adalah disadur secara bebas dari buku Educational Psychology karya Robert E. Slavin (Allyn and Bacon. 1997).

Pada dasarnya manusia sangat suka dipuji. Begitu pula dengan siswa kita. Di sekolah guru-guru seringkali memberikan pujian kepada mereka. Namun, sudah memenuhi prinsip-prinsip yang baik kah pujian kita untuk siswa?

Pujian adalah salah satu insentif yang dapat diberikan oleh guru dengan mudah dan tanpa biaya. Bahkan tanpa perlu usaha. Yang kita lakukan hanya mengucapkannya saja. It is very easy. Namun agar pujian dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya diberikan, yaitu untuk memberikan motivasi ekstriksik, semestinyalah kita mengetahui prinsip-prinsip penggunaannya. Berikut di bawah ini adalah prinsip-prinsip penggunaan pujian:
  1. Jangan asal memberi pujian. Pujian diberikan dengan mengacu pada kinerja bagus siswa. Bukan sekedar pujian gombal.
  2. Saat memuji, sertakan fakta-fakta mengapa pujian diberikan. Atau, dalam kata lain, pujian disandingkan dengan feedback (umpan balik).
  3. Menunjukkan spontanitas, keragaman, dan tanda-tanda yang bisa memberikan kepercayaan pada siswa bahwa mereka memang pantas untuk dipuji (kredibel). Guru harus menunjukkan kesan yang serius dan tulus dalam pencapaian keberhasilan yang telah diraih siswa.
  4. Pujian diberikan berdasarkan kriteria kinerja yang telah berhasil dilakukan. Lebih mengutamakan upaya, bukan semata-mata hasil belajar.
  5. Pujian memberikan informasi bagi siswa tentang kompetensi mereka setelah pembelajaran.
  6. Mengorientasikan siswa ke arah apresiasi yang lebih baik atas perilaku mereka sendiri yang relevan dengan tugas yang telah mereka kerjakan atau pemecahan masalah yang mereka lakukan pada proses belajar.
  7. Untuk memberikan informasi keberhasilan belajar mereka, guru menggunakan bekal awal atau pengetahuan awal siswa sebagai dasar untuk mendeskripsikan pencapaian hasil belajar yang telah mereka peroleh setelah proses belajar. Bila peningkatan pencapaian hasil belajar yang mereka peroleh tidak terlalu banyak, tidak usah dipuji.
  8. Pujian sangat efektif bila diberikan sebagai pengakuan terhadap upaya atau keberhasilan tugas yang sulit. Jangan memuji siswa bila tugas itu mudah saja buat mereka.
  9. Hubungkan keberhasilan yang mereka raih dengan kemampuan dan upaya yang telah mereka lakukan. Ini berarti bahwa guru secara tidak langsung menyatakan, bahwa mereka pasti akan memperoleh keberhasilan berikut pada pembelajaran yang akan datang.
  10. Pujian diberikan dengan untuk memfokuskan perhatian siswa pada perilaku mereka sendiri yang relevan dengan tugas.
  11. Pujian yang diberikan membantu perkembangan apresiasi atas perilaku yang relevan dengan tugas setelah proses pembelajaran atau tugas belajar itu diselesaikan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Rezka - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Makassar