Senin, 31 Oktober 2011

Pemerintah Indonesia Sudah Putus Hubungan dengan New7 Wonders

Jakarta - Pemerintah Indonesia sudah putus hubungan dengan panitia New7 Wonders. Pemerintah menuding panitia New7 Wonders hanya mencari uang. Mereka pun dinilai tidak profesional. Bayangkan kantor New7 Wonders ada di sebuah museum di Swiss, itu pun buka seminggu sekali.

"Kita sudah mengundurkan diri, pemerintah sudah putus hubungan. Kita melihat mereka avonturir, mereka tidak profesional dengan pemerintah Indonesia. Kita disuruh bayar US$ 10 juta," kata Todung Mulya Lubis yang juga pengacara Pemerintah Indonesia (Kemenbudpar- saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) di kasus New7 Wonders saat dihubungi detikcom, Selasa (1/11/2011).

Todung menjelaskan, panitia New7 Wonders bahkan pernah mengancam pemerintah, bila tidak mau menjadi tuan rumah pengumuman pemenang, Pulau Komodo akan dicabut dari daftar 7 keajaiban dunia.

"Yayasan itu tidak cukup kredibel dan kita tidak mau terlibat dalam New7 Wonders," terang Todung.

Todung pernah mengirimkan staf-nya untuk bertemu pihak New7 Wonders di Swiss awal 2011 lalu. Ternyata stafnya bertemu di sebuah museum, itu pun hanya buka seminggu sekali. New7 Wonders tidak mempunyai kantor.

"Jadi ini ngapain lagi melibatkan diri dalam kontes seperti ini dengan panitia seperti ini," tegasnya.

Terkait penolakan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah panitia pengumuman pemenang New7 Wonders dan ancaman pencoretan, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya. Akhirnya keputusannya Komodo tidak dicoret, namun pemerintah tidak dilibatkan lagi dalam proyek New7 Wonders itu.

"Pemerintah tidak lagi ikut," jelasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Rezka - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Makassar